We Americans hold something of an enchanted view of Eastern Philosophy. Buddhist Monks turn up regularly in our films to dispense just the right advice at just the right time to the hero, and we sell calendars every year full of Buddhist sayings like “see the truth, and you will see me”. We don’t stop and think about how terrible the plumbing might be in a monastery, or how awful it might be to refuse to swat the mosquitoes infecting you with dysentery because they might be your mother incarnate. For us, Stephen Schettini’s memoir, “The Novice”, is an injection of pure unbridled truth that forces us to see rather than simply suggesting it.
Stephen Schettini grew up Catholic and, disenchanted with the blind structuralism of his native religion, left to become an ordained Buddhist monk and taught in Switzerland for eight years. “The Novice”, is a remarkable tale of religious extremes, and how Schettini left both respectfully, to achieve a wisdom of his very own. The dichotomy that’s created between Catholicism and Buddhism is part of what makes this book so engaging. Schettini manages to remain respectful to both even while admitting his own disengagement as a childhood student of a strict Catholic school, and in turn as an adult teacher of Buddhism. His prolific sincerity pushes the narrative forward with intelligent humor and insight, and the steady stream keeps you afloat from beginning to end. A remarkable feat given the sensitivity of its subject.
Ultimately, Schettini’s book is more about Schettini himself than either of the religions that he addresses, and that might just be what makes it so agreeable. Rather than agreeing or disagreeing with him, you’re more apt to take from “The Novice” exactly what you bring to it. If you are unshakable in your Christian faith you’ll see Schettini’s incredible journey as that of a lost and wandering soul. The book would agree with that. However, if you’re agnostic or atheist, then “The Novice” will second that as well. Schettini leaves the book on somewhat of an ambiguous note, with his leaving the monastery for good, uncertain of what he is to do next. This reinforces the notion that each individual’s spiritual future is in their own hands, and that as much as man might try, there are no strict rules in matters of faith.
“The Novice” is an enlightening and enthralling read that towers as high as any religious text in its counter stance of uncertainty. Schettini reminds us that “faith, belief and devotion are means to an end” rather than “ends in themselves”. Even its title suggests the futility of ever really knowing the answers that organized religion feigns to solve. His book puts so poignantly what could take a lifetime to disco
Minggu, 27 Februari 2011
Kamis, 24 Februari 2011
teks eksposition analitikal
Cars should be banned in the city
Pernyataan pendapat
Argumentasi
Penguatan pernyataan
Cars should be banned in the city. As we all know, cars create pollution, and cause a lot of road deaths and other accidents.
Firstly, cars, as we all know, contribute to most of the pollution in the world.
Cars emit a deadly gas that causes illnesses such as bronchitis, lung cancer, and ‘triggers’ off asthma. Some of these illnesses are so bad that people can die from them.
Secondly, the city is very busy. Pedestrians wander everywhere and cars commonly hit pedestrians in the city, which causes them to die. Cars today are our roads biggest killers.
Thirdly, cars are very noisy. If you live in the city, you may find it hard to sleep at night, or concentrate on your homework, and especially talk to someone.
In conclusion, cars should be banned from the city for the reasons listed.
Pernyataan pendapat
Argumentasi
Penguatan pernyataan
Cars should be banned in the city. As we all know, cars create pollution, and cause a lot of road deaths and other accidents.
Firstly, cars, as we all know, contribute to most of the pollution in the world.
Cars emit a deadly gas that causes illnesses such as bronchitis, lung cancer, and ‘triggers’ off asthma. Some of these illnesses are so bad that people can die from them.
Secondly, the city is very busy. Pedestrians wander everywhere and cars commonly hit pedestrians in the city, which causes them to die. Cars today are our roads biggest killers.
Thirdly, cars are very noisy. If you live in the city, you may find it hard to sleep at night, or concentrate on your homework, and especially talk to someone.
In conclusion, cars should be banned from the city for the reasons listed.
teks ekspanation
Making Paper from Woodchips
Penjelasan umum
Woodchipping is a process used to obtain pulp and paper products from forest trees.
The woodchipping process begins when the trees are cut down in a selected area of the forest called a coupe.
Penjelasan proses
Next the tops and branches of the trees are cut out and then the logs are taken to the mill.
At the mill the bark of the logs is removed and the logs are taken to a chipper which cuts them into small pieces called woodchips.
The woodchips are then screened to remove dirt and other impurities.
At this stage they are either exported in this form or changed into pulp by chemicals and heat.
The pulp is then bleached and the water content is removed.
Penutup
Finally the pulp is rolled out to make paper.
Penjelasan umum
Woodchipping is a process used to obtain pulp and paper products from forest trees.
The woodchipping process begins when the trees are cut down in a selected area of the forest called a coupe.
Penjelasan proses
Next the tops and branches of the trees are cut out and then the logs are taken to the mill.
At the mill the bark of the logs is removed and the logs are taken to a chipper which cuts them into small pieces called woodchips.
The woodchips are then screened to remove dirt and other impurities.
At this stage they are either exported in this form or changed into pulp by chemicals and heat.
The pulp is then bleached and the water content is removed.
Penutup
Finally the pulp is rolled out to make paper.
Selasa, 25 Januari 2011
epilepsi
Anak kena epilepsi?
Tak jarang banyak orangtua yang frustasi begitu mengetahui anak mereka mengidap epilepsi atau kita lazim menyebutnya ayan.
Bayangan kejang-kejang mendadak yang menakutkan dan masa depan suram langsung berkelebatan.
Meski tak ada pengobatan yang benar-benar menyembuhkan epilepsi, dengan bantuan pengobatan yang benar, sekitar 80% anak-anak yang mengidap penyakit ini mampu hidup normal.
"Kita tak punya obat untuk menyembuhkan epilepsi, dan malangnya terapi serangan mendadak praktis tak ada. Cuma ada cara bagaimana mengelola serangan itu," kata William R. Turk, MD, Kepala Divisi Neurology di Nemours Children's' Clinic, Jacksonville, Florida. "Tapi pada anak, tetap ada peluang. Jika orangtua dapat memberikan pengobatan tepat, serangan mendadak mungkin bisa dienyahkan."
Pandangan yang selama ini berkembang, epilepsi adalah sebuah penyakit turunan yang menular dan tidak bisa diobati. Ternyata hal ini dibantah oleh dua dokter anak yang merupakan pakar saraf anak FKUI/RSCM Jakarta, yakni Dr. Hardiono S Pusponegoro, Sp A dan Dr. Irawan Mangunatmadja, Sp A. Menurut kedua pakar tersebut, epilepsi bisa disembuhkan dengan total dan hanya 1% dari total penyandang epilepsi di Indonesia yang diturunkan secara genetika atau keturunan. Dan deteksi serta perawatan yang dini bagi penyandang epilepsi, terutama sejak balita sangat efektif menyembuhkannya dari penyakit epilepsi secara total.
Dr. Hardiono pernah memiliki pasien yang berobat padanya sejak kecil, dan sampai pasien itu SMA semua berjalan dengan baik karena ia tidak pernah kambuh di muka umum bahkan sangat jarang walaupun tidak di muka umum. Namun sayangnya ketika pasien itu memasuki kelas II SMU, ia harus bunuh diri karena tidak kuat menahan sanksi sosial dari masyarakat yang mengucilkkannya karena menganggap penyakit epilepsi yang diderita pasien tersebut menular dan semacam kutukan.
Hal ini tentunya sangat disayangkan oleh kedua dokter dan tidak sepatutnya terjadi. Oleh karena itu Anda harus mengubah cara pandang dan lebih aktif melakukan pendeteksian dini sejak balita agar epilepsi yang diderita balita Anda bisa diatasi dengan baik.
Salah satu cara yang paling ampuh adalah dengan memperhatikan gerakan-gerakan yang dilakukan balita Anda sejak lahir. Kalau saja balita Anda sering melakukan gerakan-gerakan yang aneh tanpa sebab dan berulang-ulang maka segera hubungi dokter anak Anda untuk menanyakannya. Kemudian perhatikan juga jika ia mulai sering terkejut (kaget) tanpa sebab yang jelas dan mengulangi sampai beberapa kali.
Penyebab epilepsi pada bayi masih sulit untuk dirumuskan para dokter dan lazim disebut idiopatik, namun yang pasti mereka tidak melihat kaitan yang jelas antara orangtua yang epilepsi dengan anak-anak mereka yang menyandang epilepsi juga seperti digembar-gemborkan saat ini. Selain itu juga sangat kecil jumlah penyandang epilepsi akibat keturunan. Maka sejak kini, jangan kucilkan siapapun yang menyandang epilepsi karena hal ini tidak ada bedanya dengan penyakit-penyakit yang lainnya. Apalagi jika ia anak Anda atau orang yang dekat di hati Anda.
"Epilepsi
Bisa Disembuhkan"
Sekitar 400.000 anak di AS mengidap epilepsi, dan mereka dapat mengendalikan serangan mendadak itu serta mampu hidup normal.
Lalu bagaimana jika anak kena serangan mendadak? Biasanya serangan ini berlangsung amat cepat, dan Anda tak punya cukup banyak waktu untuk berbuat sesuatu. Peristiwa kejang-kejang, dengan mulut mengeluarkan busa, seringkali menjadi momen yang mencekam bahkan menakutkan. Tapi sebagai orangtua, Anda harus sigap jika serangan itu sewaktu-waktu datang.
Bagaimana caranya?
<> Hindarkan anak dari benda-benda berbahaya yang berpotensi melukai dirinya
<> Kendorkan pakaian di area leher, termasuk ikat pinggang
<> Taruh bantal atau sesuatu yang lembut di bawah kepala
<> Baringkan dia menghadap ke satu sisi
Kapan saatnya memanggil ambulans?
<> Jika anak terluka selama mendapat serangan mendadak
<> Anak mungkin menelan air/cairan
<> Serangan berlangsung lebih lama dari lima menit
Hal yang tak boleh dilakukan selama anak mendapat serangan:
<> Meletakkan benda di mulutnya. Jika anak mungkin menggigit lidahnya selama serangan mendadak, menyisipkan benda di mulutnya kemungkinan tak banyak membantu. Anda malah mungkin tergigit, atau parahnya, tangan Anda malah mematahkan gigi si anak.
<> Mencoba membaringkan anak. Orang, bahkan anak-anak, secara ajaib memiliki kekuatan otot yang luar biasa selama mendapat serangan mendadak. Mencoba membaringkan si anak ke lantai bukan hal mudah dan tidak baik juga.
<> Berupaya menyadarkan si anak dengan bantuan pernapasan mulut ke mulut selama dia mendapat serangan mendadak, kecuali serangan itu berakhir. Jika serangan berakhir, segera berikan alat bantu pernapasan dari mulut ke mulut jika si anak tak bernapas.
<> Hal yang tak boleh dilupakan adalah: Selalu menuliskan nomer-nomer darurat, seperti rumah sakit atau dokter, di tempat yang mudah dijangkau. Jika si anak mendapat serangan mendadak dan butuh pertolongan segera, Anda tak kalang kabut lagi mencarinya...
Penyakit epilepsi ada beberapa jenis. Tidak semua jenis sama obatnya. Maka perlu tahu dulu, pertama apa betul epilepsi. Selain dari riwayat serangan, dipastikan dengan pemeriksaan EEG (elektroencephalography). Dari sana akan muncul jenis epilepsinya.
Epilepsi Bukan Penyakit Menular Secara umum masyarakat di Indonesia salah mengartikan penyakit epilepsi. Akibatnya, penderita epilepsi sering dikucilkan. Padahal, epilepsi bukan termasuk penyakit menular, bukan penyakit jiwa, bukan penyakit yang diakibatkan "ilmu klenik", dan bukan penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
Definisi Epilepsi yang benar adalah lepas muatan listrik yang berlebihan dan mendadak, sehingga penerimaan serta pengiriman impuls dalam/dari otak ke bagian-bagian lain dalam tubuh terganggu.
Penyebab Epilepsi antara lain: faktor genetik/turunan (meski relatif kecil antara 5-10 persen), kelainan pada menjelang-sesudah persalinan, cedera kepala, radang selaput otak, tumor otak, kelainan pembuluh darah otak, adanya genangan darah/nanah di otak, atau pernah mengalami operasi otak. Selain itu, setiap penyakit atau kelainan yang mengganggu fungsi otak dapat pula menyebabkan kejang. Bisa akibat trauma lahir, trauma kepala, tumor otak, radang otak, perdarahan di otak, hipoksia (kekurangan oksigen dalam jaringan), gangguan elektrolit, gangguan metabolisme, gangguan peredarah darah, keracunan, alergi dan cacat bawaan.
Jenis Epilepsi meliputi, epilepsi tonik klonik (grandmal), epilepsi absans (petit mal), epilepsi parsial sederhana, epilepsi parsial komplek, epilepsi atonik, dan epilepsi mioklonik.
Cara Menanggulangi jika kebetulan menemukan penderita epilepsi yang tengah "kumat", jangan sekali-kali memasukkan/meletakkan sesuatu ke dalam mulut korban, Jangan memaksa membuka gigi, jangan menahan gerakan saat klonik (kejang). Biarkan penderita sadar sendiri, tapi terlebih dahulu lindungi kepalanya dengan bantal. Setelah sadar, miringkan tubuhnya dan bantu memulihkan pernafasan. Lalu jangan diberi minum lebih dahulu, karena amat berbahaya bisa tersedak. Untuk pengobatannya serahkan pada dokter spesialis. Lalu minum obat secara teratur (tidak boleh lupa), kemudian hindari kelelahan, kemalaman, kedinginan, kecemasan, dan kelaparan. "Jika semua itu dilakukan sesuai 'aturan main', dipastikan penderita epilepsi bisa sembuh, hidup dan berkembang seperti anak yang normal,"
Mengobati epilepsi
Sementara itu, ahli bedah saraf dari Universitas Diponegoro Zainal Muttaqin kepada Media mengatakan, tindakan bedah saraf juga dapat dilakukan untuk mengobati penyakit epilepsi.
Menurut Zainal, besarnya jumlah penyandang epilepsi di Indonesia belum diimbangi dengan penanganan menyeluruh. Penyandang epilepsi berkisar 1% dari total jumlah penduduk, atau sebanyak 2 juta jiwa. Sebanyak 70% di antaranya dapat disembuhkan dengan menggunakan pengobatan secara teratur. Sementara 30% belum mampu diobati dengan mengonsumsi obat.
"Sebenarnya 30% penyandang epilepsi bisa dibantu melalui operasi bedah saraf, dengan tingkat keberhasilan 90%," tuturnya. Masih menurutnya, bila pengidap epilepsi sedang kejang, maka sejumlah sel sarafnya mengalami kerusakan.
Dalam kondisi kejang, kata dia, penyandang epilepsi menahan napas yang menyebabkan otak kekurangan oksigen. Hal itu mengakibatkan 50 sel dari 10 miliar sel saraf mati. Dikhawatirkan, bila kejang berlangsung dalam frekuensi sering, maka jumlah sel yang rusak semakin terakumulasi.
Bedah saraf bagi penyakit epilepsi telah dimulai sejak 15 tahun lalu di negara maju. Terutama epilepsi yang diakibatkan gangguan pada otak samping atau lobus temporalis, dikenal dengan epilepsi psikomotorik. Di Jepang saja, setidaknya 150 operasi dilakukan setiap tahunnya. Sementara itu, di Indonesia baru dimulai sekitar 1999.
Penyakit epilepsi merupakan manifestasi klinis berupa muatan listrik yang berlebihan di sel-sel neuron otak berupa serangan kejang berulang.
Penyebab epilepsi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu epilepsi idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) dan epilepsi simtomatik (peyebab diketahui, misalnya tumor otak, pasca trauma otak). Pengaruh faktor genetik atau herediter memang ada tetapi kecil, biasanya termasuk pada yang idiopatik.
Jenis serangan kejang pada epilepsi sangat bermacam-macam, secara garis besar dibagi menjadi kejang parsial (lokal) dan kejang umum (general).
Untuk menegakkan diagnose epilepsi biasanya dokter akan melakukan wawancara (anamnesis), pemeriksaan fisis maupun pemeriksaan penunjang seperti EEG, CTScan, MRI dll.
Pengobatan epilepsi adalah pengobatan jangka panjang. Penderita akan diberikan obat antikonvulsan untuk mengatasi kejang sesuai dengan jenis serangan. Penggunaan obat dalam waktu yang lama biasanya akan menyebabkan masalah dalam kepatuhan minum obat (compliance) seta beberapa efek samping yang mungkin timbul seperti pertumbuhan gusi, mengantuk, hiperaktif, sakit kepala, dll.
Penyembuhan akan terjadi pada 30-40% anak dengan epilepsi. Lama pengobatan tergantung jenis epilepsi dan etiologinya. Pada serangan ringan selama 2-3th sudah cukup, sedang yang berat pengobatan bisa lebih dari 5th. Penghentian pengobatan selalu harus dilakukan secara bertahap. Tindakan pembedahan sering dipertimbangkan bila pengobatan tidak memberikan efek sama sekali.
Penanganan terhadap anak kejang akan berpengaruh terhadap kecerdasannya. Jika Anda terlambat mengatasi kejang pada anak, ada kemungkinan penyakit epilepsi, atau bahkan keterbalakangan mental. Keterbelakangan mental di kemudian hari. Kondisi yang menyedihkan ini bisa berlangsung seumur hidupnya.
Jangan mudah percaya bahwa minum kopi bisa menghindari dari kejang atau step. Secara medis, menurut salah satu Dokter Anak di Jakarta, sebetulnya kopi tidak bergunauntuk mengatasi kejang. Kopi justrudapat menyebabkan tersumbatnya pernapasan bila diberikan pada saat anak Anda mengalami kejang, yang akhirnya mengantarkan pada kematian.
MENCEGAH KEJANG
Demam tinggi pada anak dapat diatas dengan cara memberi obat demam dengan penurun panas dan kompres dengan lap hangat (lebih kurang panasnya dengan suhu badan si kecil) selama kurang lebih 15 menit, bila mencapai 38.5 derajat celcius atau lebih
Jangan melakukan pengkompresan dengan lap yang dingin, karena dapat menyebabkan korslet di otak (akan terjadi benturan kuat karena atara suhu panas tubuh si kecil dengan lap pres dingin)
Kalau dinyatakan epilepsi, segera minum obat resep dokter secara teratur
Sediakan obat anti kejang lewat dubur di rumah jika kejang membuat anak tidak mungkin meminum obat.
sedia selalu obat penurun panas di rumah seperti parasetamol.
Lidah Buaya Mengobati Epilepsi
Epilepsi sebenarnya merupakan gangguan pada sistem syaraf otak. Penyebabnya beragam. Salah satunya karena benturan,
Terapi awal yang bisa dilakukan di rumah, adalah dengan campuran daun lidah buaya dan es batu. Cari daun lidah buaya secukupnya. Haluskan, kemudian dimasukkan ke dalam panci. Beri es batu, ditambah sedikit garam. Selanjutnya campuran tadi, digunakan untuk mengompres kepala. Lakukan sehari satu kali, selama tujuh hari berturut-turut.
Tak jarang banyak orangtua yang frustasi begitu mengetahui anak mereka mengidap epilepsi atau kita lazim menyebutnya ayan.
Bayangan kejang-kejang mendadak yang menakutkan dan masa depan suram langsung berkelebatan.
Meski tak ada pengobatan yang benar-benar menyembuhkan epilepsi, dengan bantuan pengobatan yang benar, sekitar 80% anak-anak yang mengidap penyakit ini mampu hidup normal.
"Kita tak punya obat untuk menyembuhkan epilepsi, dan malangnya terapi serangan mendadak praktis tak ada. Cuma ada cara bagaimana mengelola serangan itu," kata William R. Turk, MD, Kepala Divisi Neurology di Nemours Children's' Clinic, Jacksonville, Florida. "Tapi pada anak, tetap ada peluang. Jika orangtua dapat memberikan pengobatan tepat, serangan mendadak mungkin bisa dienyahkan."
Pandangan yang selama ini berkembang, epilepsi adalah sebuah penyakit turunan yang menular dan tidak bisa diobati. Ternyata hal ini dibantah oleh dua dokter anak yang merupakan pakar saraf anak FKUI/RSCM Jakarta, yakni Dr. Hardiono S Pusponegoro, Sp A dan Dr. Irawan Mangunatmadja, Sp A. Menurut kedua pakar tersebut, epilepsi bisa disembuhkan dengan total dan hanya 1% dari total penyandang epilepsi di Indonesia yang diturunkan secara genetika atau keturunan. Dan deteksi serta perawatan yang dini bagi penyandang epilepsi, terutama sejak balita sangat efektif menyembuhkannya dari penyakit epilepsi secara total.
Dr. Hardiono pernah memiliki pasien yang berobat padanya sejak kecil, dan sampai pasien itu SMA semua berjalan dengan baik karena ia tidak pernah kambuh di muka umum bahkan sangat jarang walaupun tidak di muka umum. Namun sayangnya ketika pasien itu memasuki kelas II SMU, ia harus bunuh diri karena tidak kuat menahan sanksi sosial dari masyarakat yang mengucilkkannya karena menganggap penyakit epilepsi yang diderita pasien tersebut menular dan semacam kutukan.
Hal ini tentunya sangat disayangkan oleh kedua dokter dan tidak sepatutnya terjadi. Oleh karena itu Anda harus mengubah cara pandang dan lebih aktif melakukan pendeteksian dini sejak balita agar epilepsi yang diderita balita Anda bisa diatasi dengan baik.
Salah satu cara yang paling ampuh adalah dengan memperhatikan gerakan-gerakan yang dilakukan balita Anda sejak lahir. Kalau saja balita Anda sering melakukan gerakan-gerakan yang aneh tanpa sebab dan berulang-ulang maka segera hubungi dokter anak Anda untuk menanyakannya. Kemudian perhatikan juga jika ia mulai sering terkejut (kaget) tanpa sebab yang jelas dan mengulangi sampai beberapa kali.
Penyebab epilepsi pada bayi masih sulit untuk dirumuskan para dokter dan lazim disebut idiopatik, namun yang pasti mereka tidak melihat kaitan yang jelas antara orangtua yang epilepsi dengan anak-anak mereka yang menyandang epilepsi juga seperti digembar-gemborkan saat ini. Selain itu juga sangat kecil jumlah penyandang epilepsi akibat keturunan. Maka sejak kini, jangan kucilkan siapapun yang menyandang epilepsi karena hal ini tidak ada bedanya dengan penyakit-penyakit yang lainnya. Apalagi jika ia anak Anda atau orang yang dekat di hati Anda.
"Epilepsi
Bisa Disembuhkan"
Sekitar 400.000 anak di AS mengidap epilepsi, dan mereka dapat mengendalikan serangan mendadak itu serta mampu hidup normal.
Lalu bagaimana jika anak kena serangan mendadak? Biasanya serangan ini berlangsung amat cepat, dan Anda tak punya cukup banyak waktu untuk berbuat sesuatu. Peristiwa kejang-kejang, dengan mulut mengeluarkan busa, seringkali menjadi momen yang mencekam bahkan menakutkan. Tapi sebagai orangtua, Anda harus sigap jika serangan itu sewaktu-waktu datang.
Bagaimana caranya?
<> Hindarkan anak dari benda-benda berbahaya yang berpotensi melukai dirinya
<> Kendorkan pakaian di area leher, termasuk ikat pinggang
<> Taruh bantal atau sesuatu yang lembut di bawah kepala
<> Baringkan dia menghadap ke satu sisi
Kapan saatnya memanggil ambulans?
<> Jika anak terluka selama mendapat serangan mendadak
<> Anak mungkin menelan air/cairan
<> Serangan berlangsung lebih lama dari lima menit
Hal yang tak boleh dilakukan selama anak mendapat serangan:
<> Meletakkan benda di mulutnya. Jika anak mungkin menggigit lidahnya selama serangan mendadak, menyisipkan benda di mulutnya kemungkinan tak banyak membantu. Anda malah mungkin tergigit, atau parahnya, tangan Anda malah mematahkan gigi si anak.
<> Mencoba membaringkan anak. Orang, bahkan anak-anak, secara ajaib memiliki kekuatan otot yang luar biasa selama mendapat serangan mendadak. Mencoba membaringkan si anak ke lantai bukan hal mudah dan tidak baik juga.
<> Berupaya menyadarkan si anak dengan bantuan pernapasan mulut ke mulut selama dia mendapat serangan mendadak, kecuali serangan itu berakhir. Jika serangan berakhir, segera berikan alat bantu pernapasan dari mulut ke mulut jika si anak tak bernapas.
<> Hal yang tak boleh dilupakan adalah: Selalu menuliskan nomer-nomer darurat, seperti rumah sakit atau dokter, di tempat yang mudah dijangkau. Jika si anak mendapat serangan mendadak dan butuh pertolongan segera, Anda tak kalang kabut lagi mencarinya...
Penyakit epilepsi ada beberapa jenis. Tidak semua jenis sama obatnya. Maka perlu tahu dulu, pertama apa betul epilepsi. Selain dari riwayat serangan, dipastikan dengan pemeriksaan EEG (elektroencephalography). Dari sana akan muncul jenis epilepsinya.
Epilepsi Bukan Penyakit Menular Secara umum masyarakat di Indonesia salah mengartikan penyakit epilepsi. Akibatnya, penderita epilepsi sering dikucilkan. Padahal, epilepsi bukan termasuk penyakit menular, bukan penyakit jiwa, bukan penyakit yang diakibatkan "ilmu klenik", dan bukan penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
Definisi Epilepsi yang benar adalah lepas muatan listrik yang berlebihan dan mendadak, sehingga penerimaan serta pengiriman impuls dalam/dari otak ke bagian-bagian lain dalam tubuh terganggu.
Penyebab Epilepsi antara lain: faktor genetik/turunan (meski relatif kecil antara 5-10 persen), kelainan pada menjelang-sesudah persalinan, cedera kepala, radang selaput otak, tumor otak, kelainan pembuluh darah otak, adanya genangan darah/nanah di otak, atau pernah mengalami operasi otak. Selain itu, setiap penyakit atau kelainan yang mengganggu fungsi otak dapat pula menyebabkan kejang. Bisa akibat trauma lahir, trauma kepala, tumor otak, radang otak, perdarahan di otak, hipoksia (kekurangan oksigen dalam jaringan), gangguan elektrolit, gangguan metabolisme, gangguan peredarah darah, keracunan, alergi dan cacat bawaan.
Jenis Epilepsi meliputi, epilepsi tonik klonik (grandmal), epilepsi absans (petit mal), epilepsi parsial sederhana, epilepsi parsial komplek, epilepsi atonik, dan epilepsi mioklonik.
Cara Menanggulangi jika kebetulan menemukan penderita epilepsi yang tengah "kumat", jangan sekali-kali memasukkan/meletakkan sesuatu ke dalam mulut korban, Jangan memaksa membuka gigi, jangan menahan gerakan saat klonik (kejang). Biarkan penderita sadar sendiri, tapi terlebih dahulu lindungi kepalanya dengan bantal. Setelah sadar, miringkan tubuhnya dan bantu memulihkan pernafasan. Lalu jangan diberi minum lebih dahulu, karena amat berbahaya bisa tersedak. Untuk pengobatannya serahkan pada dokter spesialis. Lalu minum obat secara teratur (tidak boleh lupa), kemudian hindari kelelahan, kemalaman, kedinginan, kecemasan, dan kelaparan. "Jika semua itu dilakukan sesuai 'aturan main', dipastikan penderita epilepsi bisa sembuh, hidup dan berkembang seperti anak yang normal,"
Mengobati epilepsi
Sementara itu, ahli bedah saraf dari Universitas Diponegoro Zainal Muttaqin kepada Media mengatakan, tindakan bedah saraf juga dapat dilakukan untuk mengobati penyakit epilepsi.
Menurut Zainal, besarnya jumlah penyandang epilepsi di Indonesia belum diimbangi dengan penanganan menyeluruh. Penyandang epilepsi berkisar 1% dari total jumlah penduduk, atau sebanyak 2 juta jiwa. Sebanyak 70% di antaranya dapat disembuhkan dengan menggunakan pengobatan secara teratur. Sementara 30% belum mampu diobati dengan mengonsumsi obat.
"Sebenarnya 30% penyandang epilepsi bisa dibantu melalui operasi bedah saraf, dengan tingkat keberhasilan 90%," tuturnya. Masih menurutnya, bila pengidap epilepsi sedang kejang, maka sejumlah sel sarafnya mengalami kerusakan.
Dalam kondisi kejang, kata dia, penyandang epilepsi menahan napas yang menyebabkan otak kekurangan oksigen. Hal itu mengakibatkan 50 sel dari 10 miliar sel saraf mati. Dikhawatirkan, bila kejang berlangsung dalam frekuensi sering, maka jumlah sel yang rusak semakin terakumulasi.
Bedah saraf bagi penyakit epilepsi telah dimulai sejak 15 tahun lalu di negara maju. Terutama epilepsi yang diakibatkan gangguan pada otak samping atau lobus temporalis, dikenal dengan epilepsi psikomotorik. Di Jepang saja, setidaknya 150 operasi dilakukan setiap tahunnya. Sementara itu, di Indonesia baru dimulai sekitar 1999.
Penyakit epilepsi merupakan manifestasi klinis berupa muatan listrik yang berlebihan di sel-sel neuron otak berupa serangan kejang berulang.
Penyebab epilepsi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu epilepsi idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) dan epilepsi simtomatik (peyebab diketahui, misalnya tumor otak, pasca trauma otak). Pengaruh faktor genetik atau herediter memang ada tetapi kecil, biasanya termasuk pada yang idiopatik.
Jenis serangan kejang pada epilepsi sangat bermacam-macam, secara garis besar dibagi menjadi kejang parsial (lokal) dan kejang umum (general).
Untuk menegakkan diagnose epilepsi biasanya dokter akan melakukan wawancara (anamnesis), pemeriksaan fisis maupun pemeriksaan penunjang seperti EEG, CTScan, MRI dll.
Pengobatan epilepsi adalah pengobatan jangka panjang. Penderita akan diberikan obat antikonvulsan untuk mengatasi kejang sesuai dengan jenis serangan. Penggunaan obat dalam waktu yang lama biasanya akan menyebabkan masalah dalam kepatuhan minum obat (compliance) seta beberapa efek samping yang mungkin timbul seperti pertumbuhan gusi, mengantuk, hiperaktif, sakit kepala, dll.
Penyembuhan akan terjadi pada 30-40% anak dengan epilepsi. Lama pengobatan tergantung jenis epilepsi dan etiologinya. Pada serangan ringan selama 2-3th sudah cukup, sedang yang berat pengobatan bisa lebih dari 5th. Penghentian pengobatan selalu harus dilakukan secara bertahap. Tindakan pembedahan sering dipertimbangkan bila pengobatan tidak memberikan efek sama sekali.
Penanganan terhadap anak kejang akan berpengaruh terhadap kecerdasannya. Jika Anda terlambat mengatasi kejang pada anak, ada kemungkinan penyakit epilepsi, atau bahkan keterbalakangan mental. Keterbelakangan mental di kemudian hari. Kondisi yang menyedihkan ini bisa berlangsung seumur hidupnya.
Jangan mudah percaya bahwa minum kopi bisa menghindari dari kejang atau step. Secara medis, menurut salah satu Dokter Anak di Jakarta, sebetulnya kopi tidak bergunauntuk mengatasi kejang. Kopi justrudapat menyebabkan tersumbatnya pernapasan bila diberikan pada saat anak Anda mengalami kejang, yang akhirnya mengantarkan pada kematian.
MENCEGAH KEJANG
Demam tinggi pada anak dapat diatas dengan cara memberi obat demam dengan penurun panas dan kompres dengan lap hangat (lebih kurang panasnya dengan suhu badan si kecil) selama kurang lebih 15 menit, bila mencapai 38.5 derajat celcius atau lebih
Jangan melakukan pengkompresan dengan lap yang dingin, karena dapat menyebabkan korslet di otak (akan terjadi benturan kuat karena atara suhu panas tubuh si kecil dengan lap pres dingin)
Kalau dinyatakan epilepsi, segera minum obat resep dokter secara teratur
Sediakan obat anti kejang lewat dubur di rumah jika kejang membuat anak tidak mungkin meminum obat.
sedia selalu obat penurun panas di rumah seperti parasetamol.
Lidah Buaya Mengobati Epilepsi
Epilepsi sebenarnya merupakan gangguan pada sistem syaraf otak. Penyebabnya beragam. Salah satunya karena benturan,
Terapi awal yang bisa dilakukan di rumah, adalah dengan campuran daun lidah buaya dan es batu. Cari daun lidah buaya secukupnya. Haluskan, kemudian dimasukkan ke dalam panci. Beri es batu, ditambah sedikit garam. Selanjutnya campuran tadi, digunakan untuk mengompres kepala. Lakukan sehari satu kali, selama tujuh hari berturut-turut.
Senin, 20 Desember 2010
don't cry
I want you the stay the night
I want you the stay there i'll be here
I need you hear it..
Let’s go outside and see
Seems start that closes and feel with love
I don’t want miss it..
Hear wait up wait up
Don’t to run to fast me
Coz I care we care the story must go on..
Reff:
Don’t crying I want shouldn’t no that we see need you
Don’t crying listen to our heart and never whisper
Don’t crying to forget it a dream and get away with think
Huuu.. Huuu.. Huuu..
Listen to the radio, and we see sing along with a some her
I manly stays inside
So, wait up wait up
Don’t to run to fast me
Coz I care we care the story must go on..
*Back to reff
Come on everybody come on shouldn’t to your dreams
Don’t to freak get, freak get, Freak get, freak get..
Come on everybody come on shouldn’t to your dreams
Don’t to freak get, freak get, Freak get, freak get..
I want you the stay there i'll be here
I need you hear it..
Let’s go outside and see
Seems start that closes and feel with love
I don’t want miss it..
Hear wait up wait up
Don’t to run to fast me
Coz I care we care the story must go on..
Reff:
Don’t crying I want shouldn’t no that we see need you
Don’t crying listen to our heart and never whisper
Don’t crying to forget it a dream and get away with think
Huuu.. Huuu.. Huuu..
Listen to the radio, and we see sing along with a some her
I manly stays inside
So, wait up wait up
Don’t to run to fast me
Coz I care we care the story must go on..
*Back to reff
Come on everybody come on shouldn’t to your dreams
Don’t to freak get, freak get, Freak get, freak get..
Come on everybody come on shouldn’t to your dreams
Don’t to freak get, freak get, Freak get, freak get..
sempat memiliki..
Mengapa kita bertemu
bila akhirnya dipisahkan
mengapa kita berjumpa
tapi akhirnya dijauhkan
kau bilang hatimu aku
nyatanya bukan untuk aku
bintang dilangit nan indah
dimanakah cinta yang dulu
masihkah aku disana
di relung hati dan mimpimu
andaikan engkau disini
andai kau tetap denganku
Reff:
aku hancur ku terluka
namun engkaulah nafasku
kau cintaku meski aku
bukan dibenakmu lagi
dan kuberuntung sempat memilikimu
bintang dilangit nan indah
dimanakah cinta yang dulu
masihkah aku disana
di relung hati dan mimpimu
andaikan engkau disini
andai kau tetap denganku
Reff:
aku hancur ku terluka
namun engkaulah nafasku
kau cintaku meski aku
bukan dibenakmu lagi
dan kuberuntung sempat memilikimu
engkau mengatakan merindukan diriku lagi
ingin kusampaikan ku tak hanya sekedar rindu
aku hancur ku terluka
namun engkaulah nafasku
kau cintaku meski aku
bukan dibenakmu lagi
dan kuberuntung sempat memilikimu
bila akhirnya dipisahkan
mengapa kita berjumpa
tapi akhirnya dijauhkan
kau bilang hatimu aku
nyatanya bukan untuk aku
bintang dilangit nan indah
dimanakah cinta yang dulu
masihkah aku disana
di relung hati dan mimpimu
andaikan engkau disini
andai kau tetap denganku
Reff:
aku hancur ku terluka
namun engkaulah nafasku
kau cintaku meski aku
bukan dibenakmu lagi
dan kuberuntung sempat memilikimu
bintang dilangit nan indah
dimanakah cinta yang dulu
masihkah aku disana
di relung hati dan mimpimu
andaikan engkau disini
andai kau tetap denganku
Reff:
aku hancur ku terluka
namun engkaulah nafasku
kau cintaku meski aku
bukan dibenakmu lagi
dan kuberuntung sempat memilikimu
engkau mengatakan merindukan diriku lagi
ingin kusampaikan ku tak hanya sekedar rindu
aku hancur ku terluka
namun engkaulah nafasku
kau cintaku meski aku
bukan dibenakmu lagi
dan kuberuntung sempat memilikimu
my song for you...
Semua yang berlalu
Telah menjadi kenangan
Dan seakan kulupakan
Karena ku tak sejalan
Dan tak mungkin ku bertahan
Meski telah ku coba
Semuanya tak berguna
Terbuang sia-sia
Dirimu dihatiku sudah terlalu lama
Biarlah ku mencoba untuk tinggalkan semua
Telah menjadi kenangan
Dan seakan kulupakan
Karena ku tak sejalan
Dan tak mungkin ku bertahan
Meski telah ku coba
Semuanya tak berguna
Terbuang sia-sia
Dirimu dihatiku sudah terlalu lama
Biarlah ku mencoba untuk tinggalkan semua
Langganan:
Postingan (Atom)